Jumat, 18 Desember 2009

Plurk Kalahkan Fitur Bahasa Twitter

text TEXT SIZE :
Share
Susetyo Dwi Prihadi - Okezone
Logo Plurk

CALIFORNIA - Soal jumlah pengguna, memang Plurk masih kalah jauh dengan Twitter, meskipun keduanya sama-sama layanan mikroblogging. Akan tetapi, dalam hal fitur bahasa, Plurk ternyata bisa mengungguli Twitter.

Saat ini fitur bahasa yang dipunyai oleh Plurk sudah mencapai 33 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Ini belum ternasuk dengan tambahan 12 bahasa yang sedang digarap untuk menggenapi 45 bahasa nantinya. Bandingkan dengan Twitter, kendati sudah memiliki pengguna lebih dari 30 juta, namun layanan besutan Biz Stone ini hanya mempunyai 5 bahasa saja, yaitu, Inggris, Spanyol, Prancis, Italia, dan Jepang.

Lalu mengapa Plurk bisa mempunyai bahasa yang lebih banyak?Jawabannya adalah, karena Plurk merupakan situs berbasis terbuka, sehingga banyak dari kalangan komunitas open source berlomba untuk menjadi penerjemah tanpa dibayar sepeser pun. Kebanyakan dari para komunitas itu rela melakukan hal tersebut, karena ingin mempopulerkan bahasa lokalnya kepada publik.

"Saat Plurk pertama kali dirilis, kami telah memiliki 205 bahasa hanya dalam waktu 2 minggu, dan ini semua dilakukan oleh user kami yang kebanyakan berasal dari komunitas open source," tukas pendiri Plurk Alvin Woon, kepada PC World, yang okezone kutip Minggu (13/12/2009).

Maka tak mengherankan, strategi bahasa ini, membuat Plurk memiliki basis yang kuat di wilayah Asia. Plurk bahkan menjadi nomor 1 di Taiwan, sedangkan posisi kedua sendiri dipegang Indonesia, sebagai pengguna terbesar. Sedangkan secara global, menurut Alexa, Plurk berada di posisi ke-14.

"Saya sesungguhnya sangat terkejut dengan keberhasilan ini, Plurk bangga dengan keinginan kuat para pengguna yang ingin menerjemahkan bahasanya sendiri di layanan ini, secara sukarela," tandas Woon.

0 komentar:

Posting Komentar